Kawasan Meikarta Rawan Begal, yang Jadi Pemicu Lokasi Tak Pasang CCTV-PJU

Kawasan Meikarta Rawan Begal, yang Jadi Pemicu Lokasi Tak Pasang CCTV-PJU

KABUPATEN BEKASI - Kasus aksi begal di kawasan Meikarta, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (21/7) belum menemui titik terang. Yang jelas kawasan Meikarta rawan begal. Pasalnya, PT Mahkota Sentosa Utama -pengembang kota mandiri Meikarta- diduga tak memiliki fasilitas umum seperti lampu penerang jalan umum (PJU) maupun CCTV. Jadi kawasan Meikarta rawan begal. Soal kawasan Meikarta rawan begal, Kapolsek Cikarang Selatan, Kompol Satirin mengatakan, meski kesulitan menemukan CCTV, pihaknya tetap memburu dua pelaku yang diduga melakukan percobaan pembegalan di Jalan Raya Orange County Beulevard, Meikarta. "Sudah berupaya untuk mencari CCTV di lokasi kejadian, tapi belum juga ditemukan, karena memang tidak ada CCTV di lokasi tersebut. Sebenarnya, satu kilo meter dari lokasi kejadian ada CCTV. Namun sayangnya, hasil gambar dari CCTV tersebut kurang jelas atau kabur," ujar Kompol Satirin. Atas kondisi tersebut, ia meminta agar pihak Meikarta bisa memasang CCTV atau lampu PJU di sepanjang jalan. “Sudah beberapa kali saya menyampaikan, terutama jalanan yang jauh dari pantauan, kalau bisa dipasang CCTV dan lampu PJU. Selain itu, kami juga rutin melakukan patroli,â€ ucapnya. Baca Juga: Meikarta Rawan Begal, Wakil Ketua DPRD: Industri-Kepolisian Harus Kerja Sama Hal senada diutarakan Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Gidion Arif Setiawan. Kepada KBE, pihaknya tak akan menindak tegas para pelaku tindak kejahatan pembegalan di kawasan industri. Terutama dua pelaku pembacokan karyawati PT Paragon. "Kita maksimalkan (penyelidikan,red) untuk diungkap (kasus korban pembacokan,red)," tegas dia. Gidion juga mengajak seluruh jajarannya untuk berkoordinasi dengan pihak pengamanan atau satpam di kawasan industri dalam menjaga wilayah dan karyawannya. Patroli sebagai upaya pencegahan sekaligus percepatan dalam menindaklanjuti segala tindak tanduk kejahatan jalanan. “Ajak satpam untuk berpatroli, minimal jaga kawasan dan karyawannya. Intensifkan saat jam ganti shif (masuk dan pulang kerja),â€ ujar dia. Menurutnya, anggota reskrim baik Polres maupun Polsek untuk ikut berpatroli di malam hari. “Tidak menutup kemungkinan anggota Reskrim yang tidak memakai uniform untuk ikut berpatroli di malam hari,â€ ucap Gidion. Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, M Nuh pun sesalkan aksi kriminalitas terjadi di kawasan Meikarta. Karena menurut dia, meski bukan kategori bencana lantaran tak ada korban jiwa namun perlu kerja bersama terutama pengelola industri dalam menyiapkan sarana prasarana seperti lampu penerangan. "Selan itu memang kewibawaan kepolisian juga sedang diuji dalam penanganan cepatnya. Jika telat antisipasi maka skala kejahatan meningkat, bahkan bisa jadi para pelaku pembegalan akan melakukan konsolidasi sehingga akan meningkatkan kualitas dan kuantitas pembegalan," kata M Nuh. Wakil rakyat dari PKS ini menilai aksi pembegalan bermula dari coba-coba kenakalan oknum untuk melakukan 'Test The Water' keamanan dan kenyamanan. "Sebaiknya kepolisian segera membentuk satgas antipasi pembegalan dengan kewenangan yang dimilikinya," tandasnya. Sebelumnya diberitakan, Kawasan Meikarta, masuk daerah rawan kasus pembegalan. Buktinya, dua wanita karyawati PT Paragon menjadi korban pembacokan di Jalan Raya Orange Country Boulevard, kawasan Meikarta pada Rabu (20/7) malam. Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Satirin menuturkan, kronologi peristiwa terjadi saat korban berinisial S (23) dan K (22) berboncengan sepeda motor hendak pulang ke rumah setelah bekerja sekitar pukul 23.30 WIB. Namun saat tiba di lokasi, tiba-tiba kedua korban dipepet dua orang berboncengan sepeda motor. Kedua pelaku langsung membacok korban dengan senjata tajam. Pengendara lainnya yang melihat aksi pelaku langsung berupaya menolong korban. Para pelaku pun melarikan diri. “Motornya (korban,red) enggak keambil. Jadi hanya percobaan 365 curas,â€ kata dia kepada wartawan. Meski begitu, sambung Satirin, pihaknya tetap mendalami kasus percobaan pembegalan ini dengan menburu para pelaku. “Akibat kejadian itu, korban berinisial S (23) mengalami luka sabetan di tangannya. Sedangkan korban lainnya berinisial K mengalami luka ringan. Kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan," jelasnya. Adapun kedua pelaku diperkirakan berusia sekitar 14-18 tahun. Polisi hingga saat ini masih menyelidiki kasus tersebut. “Masih kami buru pelakunya,â€ tukasnya. (har/bal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: